Saturday, July 25, 2009

Diberkatilah Kebebasan Bersuara !! Amin !!

dalam artikel di halaman OPINI harian Kompas, terbit Sabtu, 25 Juli 2009 (hari ini), yang ditulis oleh AHMAD SYAFII MAARIF ( Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ), saya menemukan kebahagian.. haha.. Kebahagiaan itu terpancing akibat satu paragraf berikut :

" Dalam pertimbangan serupa, saya berharap agar pemilih pasangan SBY - Boediono jangan menyesal jika janji-jani tidak menjadi kenyataan, kemiskinan tetap mendera bangsa ini. "
(seperti dikutip dari harian Kompas, Sabtu 25 Juli 2009 halaman 6)

Yang membuat saya bahagia adalah, kenyataan bahwa bukan hanya saya yang kecewa karena pilihan saya kalah dalam pemilu kemarin (berdasarkan quick count).

Saya agak kecewa karena ternyata SBY-Boediono yang (kemungkinan besar) akan memimpin pemerintahan untuk 5 tahun kedepan. Saya memang tidak tahu bagaimana beratnya pekerjaan pemerintah itu. Tapi yang saya tahu, dalam masa pemerintahan SBY kemarin :
1. biaya kuliah semakin mahal; puluhan dan ratusan juta rupiah menjadi angka yang lumrah.
2. tingkat kejahatan semakin tinggi; (saya menjadi korban pencopetan dalam bus bulan Mei lalu)
3. tidak ada tindakan tegas mengenai perlakuan semena mena malaysia yang nyata nyata merampok Indonesia.
4. harga bahan bakar sempat naik walaupun akhirnya diturunkan lagi menjelang pemilu.

itulah yang saya lihat. seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tahu apa tentang pekerjaan pemerintah. Yang saya tahu, ya.... yang saya terima dari beragam media.

Setahu saya, berdasarkan cerita para orang tua, Soekarno adalah satu satunya presiden yang paling berani yang memimpin Indonesia. Beliau berani menantang negara adidaya. Beliau berani mempertahankan wilayah kedaulatan Indonesia. Suatu sikap yang tidak pernah nampak dimata saya dari presiden Indonesia selama saya hidup.

Tapi ya.. memang saya baru hidup selama 23 tahun, jadi mungkin bisa dibilang saya ini belum tahu apa apa.

Saya sampai berkhayal, kalau saat ini Soekarno masih memimpin negara ini, dengan semangat yang sama seperti dulu, mungkin Indonesia sudah tidak mengakui kedaulatan Malaysia sejak dulu mereka memukuli salah satu wasit Indonesia. aih..
Oh iya, dan mungkin beliau juga sudah memangkas gaji para anggota DPR sampai separuhnya untuk menyokong dana perekonomian kecil.

Pada akhirnya, beliau tidak ada. Jadi.. ya.. bapak presiden, tolonglah layani rakyat Indonesia yang anda pimpin saat ini. Berhentilah berbicara dan marah marah ketika ada yang tertidur saat anda berpidato, dan mulailah dengan tindakan nyata. Lakukanlah sesuatu kepada Malaysia (sesuatu yang lebih menghantam ketimbang penyusunan ulang MOU tki). Kembalikan BATIK dan ANGKLUNG kepada Indonesia, dan patahkan seluruh upaya pihak asing yang berusaha merampok bangsa. Pleeeaaasseeeeeeeee.

Sekedar saran, supaya tidak ada yang tertidur lagi, mungkin ada baiknya anda meringkas pidato anda. Atau pekerjakan juru tulis pidato yang lebih berbobot.

Begitulah. Diberkatilah wahai kebebasan bersuara dan pers untuk dapat menyatakan pendapat. Mudah-mudahan saya tidak ditangkap ataupun dijebloskan kedalam penjara ataupun di blacklist, karena menulis ini. Amin...

No comments: