Sunday, October 18, 2009

BABY ! IT;s Good To Be BACK !!!

MOSTLY i don't write too much.

well, haven't wrote anything since months. *rolling eyes* apparently, i don't go out much, related to my jobless situation right now. Not getting paid for months, is a perfect reason for not going out, for i'm afraid to spend more than i could afford.

Speaking about affordable items...... i want a FORD... ahuehuehuehuehue. not that it IS an affordable one, but it is included in word : "afford". akh. now i'm being lame.

So, meeting some not-so-old couple friends here, is truly a refreshing activity. I've been busy LOOKING for job. don't worry, I'm still jobless. but it's great anyway. it couldn't be worse. *did i hear a sarcasm?* and it is good to listen to these IT boys freaking me out with words i could never understand.

*what the hell is slackware????*

Saturday, August 22, 2009

INDEPENDENCE DAY

not too far from making TUMPENG lah ya.... ehehe.... this year, m' mom help her arisan group making tumpeng. Her part is to make an egg dish, the tumpeng decoration, and the display tampah.

Er... basically, a tumpeng is a rice, shaped to be like a ..... wait, gotta google what's english for "kerucut" akhiak. Oh..got it.... to become a cone-shaped rice. The cone-shaped will be decorated with veg... not in simple way like western food used to have. But more... decorative. for example, here's some of her works.

The Carrot Tree

well, she (m mom) used to won many tumpeng competition when she was still in junior high.

she made the carrot tree by herself, (there's a limit for beginners like me to help. ahaha..)

and, here's the decorated Tampah. A decorated bamboo platter for the cone-shaped rice. In the middle of the tampah, you can see Indonesian national flag, made of plastic, also for decoration. Most of the decoration items basically are made of vegetables with help from banana leafs, toothpicks and sapu lidi.

The Fence of String Beans


it is... a fence surrounding the tampah, made of string beans

The only decoration I (and a friend of mine) helped, was the fence, the banana leafs decoration base, the flag, and this cute flowers crafted from big red chili.

The Bright Red Hot Flowers


we crafted this flower using a small scissor, this is Novra's hand making it. My mom taught us with one example, and we (me and Novra) did the rest of the chilies.

The Hand

better be carefull with those spicy big chilli... one of the difficulties is that it feels hot in our hands.

but then again..... a good result comes after all of the difficulties......
This is the finished tumpeng, a complete cone - shaped rice, with many kinds of side dish (eggs, chicken, meatball, peanut, tempe, etc) surrounding it, and of course, fully decorated.

The Tumpeng

rice and side dishes were provided by m' mom's arisan group friends..

ah.. forget to add this...

The Mom

mom crafting the carrot.

so.... Happy Independence Day, everyone... :D

Saturday, July 25, 2009

Diberkatilah Kebebasan Bersuara !! Amin !!

dalam artikel di halaman OPINI harian Kompas, terbit Sabtu, 25 Juli 2009 (hari ini), yang ditulis oleh AHMAD SYAFII MAARIF ( Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ), saya menemukan kebahagian.. haha.. Kebahagiaan itu terpancing akibat satu paragraf berikut :

" Dalam pertimbangan serupa, saya berharap agar pemilih pasangan SBY - Boediono jangan menyesal jika janji-jani tidak menjadi kenyataan, kemiskinan tetap mendera bangsa ini. "
(seperti dikutip dari harian Kompas, Sabtu 25 Juli 2009 halaman 6)

Yang membuat saya bahagia adalah, kenyataan bahwa bukan hanya saya yang kecewa karena pilihan saya kalah dalam pemilu kemarin (berdasarkan quick count).

Saya agak kecewa karena ternyata SBY-Boediono yang (kemungkinan besar) akan memimpin pemerintahan untuk 5 tahun kedepan. Saya memang tidak tahu bagaimana beratnya pekerjaan pemerintah itu. Tapi yang saya tahu, dalam masa pemerintahan SBY kemarin :
1. biaya kuliah semakin mahal; puluhan dan ratusan juta rupiah menjadi angka yang lumrah.
2. tingkat kejahatan semakin tinggi; (saya menjadi korban pencopetan dalam bus bulan Mei lalu)
3. tidak ada tindakan tegas mengenai perlakuan semena mena malaysia yang nyata nyata merampok Indonesia.
4. harga bahan bakar sempat naik walaupun akhirnya diturunkan lagi menjelang pemilu.

itulah yang saya lihat. seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tahu apa tentang pekerjaan pemerintah. Yang saya tahu, ya.... yang saya terima dari beragam media.

Setahu saya, berdasarkan cerita para orang tua, Soekarno adalah satu satunya presiden yang paling berani yang memimpin Indonesia. Beliau berani menantang negara adidaya. Beliau berani mempertahankan wilayah kedaulatan Indonesia. Suatu sikap yang tidak pernah nampak dimata saya dari presiden Indonesia selama saya hidup.

Tapi ya.. memang saya baru hidup selama 23 tahun, jadi mungkin bisa dibilang saya ini belum tahu apa apa.

Saya sampai berkhayal, kalau saat ini Soekarno masih memimpin negara ini, dengan semangat yang sama seperti dulu, mungkin Indonesia sudah tidak mengakui kedaulatan Malaysia sejak dulu mereka memukuli salah satu wasit Indonesia. aih..
Oh iya, dan mungkin beliau juga sudah memangkas gaji para anggota DPR sampai separuhnya untuk menyokong dana perekonomian kecil.

Pada akhirnya, beliau tidak ada. Jadi.. ya.. bapak presiden, tolonglah layani rakyat Indonesia yang anda pimpin saat ini. Berhentilah berbicara dan marah marah ketika ada yang tertidur saat anda berpidato, dan mulailah dengan tindakan nyata. Lakukanlah sesuatu kepada Malaysia (sesuatu yang lebih menghantam ketimbang penyusunan ulang MOU tki). Kembalikan BATIK dan ANGKLUNG kepada Indonesia, dan patahkan seluruh upaya pihak asing yang berusaha merampok bangsa. Pleeeaaasseeeeeeeee.

Sekedar saran, supaya tidak ada yang tertidur lagi, mungkin ada baiknya anda meringkas pidato anda. Atau pekerjakan juru tulis pidato yang lebih berbobot.

Begitulah. Diberkatilah wahai kebebasan bersuara dan pers untuk dapat menyatakan pendapat. Mudah-mudahan saya tidak ditangkap ataupun dijebloskan kedalam penjara ataupun di blacklist, karena menulis ini. Amin...

Sunday, May 24, 2009

Ketika Dewasa

hihi...

tadi sore, saya mencoba baca buku serial Pilih Sendiri Petualanganmu, dengan judul "Dengan Balon Ke Sahara".

Bagi teman2 sekalian yang belum pernah baca, well, klik disini untuk sekedar gambaran buku ini seperti apa isinya.

Untuk judul " Dengan Balon ke Sahara ", yah, pembaca dikatakan naik balon udara. Kemudian, dari halaman pertama, sudah diberi masalah, yakni Badai...
Karena datang badai, jadi pembaca harus memilih langkah berikutnya. Pilihan tersebut akan membawa ke halaman tertentu untuk melanjutkan cerita (yang berbeda beda tergantung pilihan tindakan dari setiap masalah yang ada).

Nah... masalahnya adalah, saya ini sudah dewasa... saya memilih pilihan pilihan yang paling rasional. Dan tiba tiba saja, cerita ini, selesai hanya dalam 5 (lima) halaman. Semua tokoh selamat, dan bahkan balon itu baru terbang sampai perairan perbatasan perancis.

XD LOL.....

*dengan kata lain, saya ini kurang imajinatif dan tidak berani mengambil resiko berpetualang*

Sunday, May 10, 2009

omongan yang menjatuhkan

Saya berencana menjadi arsitek "betulan" karena itu saya membuat kartu nama... Saya mendesign nya sendiri, memilih gambar , font, dan warna nya sendiri.. sebaik mungkin semampu saya - saya buat supaya kartu nama ini bisa betul betul indah dan fungsional bersamaan, serta representatif...

Gambar yang saya pakai, adalah salah satu gambar yang saya buat, sebuah ikan dengan warna coklat - bata, yang saya tiru dari sebuah buku mengenai sushi.

Hasilnya, ya.. tentu saja menurut saya, kartu nama saya itu sangat keren. Artful *boleh dibilang begitu, setidaknya secara pribadi*. Dan saya bangga dengan nya. :)

Saya belum banyak membagi kartu nama saya ini, dan ketika saya mau beri ke salah seorang teman ibu saya, si tante ini, saya langsung jatuh seketika.

Mengapa demikian? Yah, waktu saya beri kartu itu dengan penuh kebanggaan " nih, tante, kartu nama ku, hehe" , beliau hanya melihat nya sebentar, dan kemudian langsung berkomentar " Kartu nama begini mah, gak bakal laku, hurup belakang nya kekecilan, ga keliatan apa apa buat orang tua. Paling paling langsung di kembali in ke kamu, buat apa? Cuman sok artistik, padahal informasi nya gak kebaca." dan diletakan nya kembali itu kartu ke meja.

ugh. makjleb langsung ke hati saya. Reaksi pertama saya adalah, sedih luar biasa, tersinggung, dan kemudian marah. Begitu teganya menghina karya seni saya yang sudah saya buat sepenuh hati seperti itu. Saya betul betul marah. Kemudian kemarahan saya hilang, kemudian saya sedih lagi.

Dipikir2..., tante saya itu berkata benar. Huruf di bagian belakang memang sulit terbaca untuk orang yang sudah berumur diatas 30 tahun (40 tahun lah), karena saya ingat, bapak ibu saya juga tidak bisa baca, tulisan nya apa di belakang kartu (hanya saja, mereka tetap memuji gambar ikan dan komposisi kartunya).

Langsung lah saya minder, minder berat... saya langsung mengurungkan niat mau membagikan kartu nama itu ke teman2 ibu saya yang lain. PD saya langsung hilang... *sigh*

Tapi kemudian saya teringat ramalan horoskop dari teman saya beberapa waktu lalu... saya tidak ingat kalimat pastinya bagaimana, tapi ini yang saya tangkap :
"penting untuk mendengar dan menerima berbagai pendapat orang lain tentang diri kamu, tapi tidak harus selalu mengikutinya, karena dengan mengikuti pendapat2 itu, malah akan menghancurkan diri sendiri"

Di seminar kemarin dikatakan, bahwa manusia tidak suka di kritik... begitu pula saya, saya tidak senang di kritik.

Dengan kombinasi ingatan saya *yang kacau balau* tentang hal tersebut, saya tersadar, kartu nama saya memang tidak sufficient untuk orang bermata minus atau plus tanpa mengenakan kacamata, sedangkan kartu nama saya dicetak sebanyak 500 lembar (dan saya tidak suka buang buang sumber daya alam terutama kertas secara sia sia), tapi saya juga tetap ingin membagikan nya,

karena itu saya putuskan, saya akan selalu membawa pena permanen untuk menulis ulang nomor telepon saya di bagian belakang kartu, jika memberikan nya kepada orang yang telah berumur. haha.. :)))

btw, ini kartu saya ...

bagian muka

Tentunya hanya jika orang yang saya kasih kartu itu, terlihat menyipitkan mata untuk membaca lebih jelas, atau kalau dia bertanya soal informasinya , kalau tidak, wah, bisa ganti tersinggung calon pengguna jasa saya tersebut. haha :D

ngomong ngomong, karena merasakan tajamnya dikritik seperti itu *sadis bo, kritikannya*, saya jadi teringat ... saya juga sering mengkritik orang, kebanyakan mengenai sketsa arsitektur.

Saya pakai konteks "bagus", "biasa" dan "jelek", saya sering kali mengatakan "biasa" ketika mengomentari gambar teman2 saya. Dan saya tersadar sekarang, mungkin mereka merasa sedih dan marah karena nya , sama seperti yang saya rasakan kemarin, waktu di kritik soal kartu... :(

ugh.. bagi yang pernah saya bilang "biasa" buat gambar yang kalian buat, saya mohon maaf ya... saya jujur, gambar kalian itu memang "biasa" untuk saya, tapi saya tidak bermaksud membuat kalian sedih. Ugh.

Sunday, March 29, 2009

NONTON BENCANA

Habbit masyarakat indonesia kebanyakan...

... adalah : MENONTON BENCANA

begitulah kira kira ....

Gempa di Yogyakarta, jadi tontonan....
Danau Situ Gintung, juga jadi tontonan....

kalau bencana nya cukup besar *bencana alam yang makan korban puluhan atau ratusan orang, dan kondisi wilayah yang kacau balau bangunan de el el* suasana nya akan bener bener mirip Dufan.
Saya tidak tau persis waktu Tsunami Aceh dulu seperti apa. Mungkin tidak ada penonton nya, karena bencana melanda hampir seluruh wilayah Aceh waktu itu.

Untuk Gempa Bantul, waktu saya menemani orang2 NGO untuk survey bantuan air bersih, sepanjang jalan, tidak jarang saya melihat sekelompok orang, bahkan keluarga *lengkap dengan anak kecil* sibuk motret motret reruntuhan.
Mereka jelas bukan NGO , pun bukan relawan... *sigh*

Sementara Bencana Danau Situ Gintung, jelas jelas diberitakan di televisi, suasana nya sudah seperti Ancol, keluarga berdatangan. sekedar untuk "Melihat lihat" lengkap dengan pedagang makanan dan minuman ringan yang mengaku mendapat keuntungan berkali lipat dengan berjualan di *tempat wisata bencana* tersebut.

Bagaimana dengan "bencana kecil" ? well, misalkan ada kecelakaan lalu lintas, saya belum pernah melihat kecelakaan lalu lintas yang sepi penonton. Apalagi kalau melibatkan *maaf* darah dan korban yang banyak, akan semakin banyak pula penontonnya.

Kira kira, mengapa bisa begitu?

Well, saya pikir, tujuan orang orang itu "menonton" lokasi bencana, adalah murni untuk betul betul "melihat lihat" , karena dengan melihat2 itu, mereka jadi punya "bahan cerita" .
Mereka bisa bercerita "iya, tadi gue ngeliat kecelakaan di tol, gila darahnya banyak banget, trus korban nya ada 8 orang" atau "iya, itu jembatan nya putus gitu, serem deh, trus ada banyak banget mayat diatas batu batu gitu" de el el.


huff... mbok ya datang buat nolong gitu lho.. apa jadi relawan di rumah sakit.. mending tidur saja dirumah, ketimbang "nonton bencana" ...

*geleng geleng*

Saturday, January 24, 2009

Old Sketch(es)

okay.

I was once a good sketch maker.... i made this :



couple years ago, an old church in Kota Tua Semarang, Central Java.

i haven't made anything as good as this one for the whole 2008 (and it's early 2009 now), so it's like... phew....

i need to get my feet back on the ground.

*and better start something


peace

Wednesday, January 21, 2009

2009 : season's greetings card.... :D

My honey has a printing design business. He had a new year's card project, and has an empty space for a free printing, so he offered me to use the free space to print my own anything (i could use it for namecard, or anything).

While i have this hobby of sending my friends traditional greetings cards by post. With all those stamps and envelopes and post man... something that i think has become a rare excitement on a whole digital life like what we have now.

So i decided to design this season's greetings card..... :D

I was sure to make a photograph... i wasn't sure enough about what kind of picture i will make. But the deadline's getting closer, my design should arrive at printing lab that afternoon. So I hurried took my camera, set it on two mini square wooden chair (dingklik) since i haven't any tripod, set it manual... and turn on the timer mode, and run, holding an empty champagne glass, sitting in front of my unpainted future bedroom's wall, don't have enough time to fix my hair.. and just... ggg...

this is how the card looks like (my final design) :


I remember the line of "come join me whine" , and change it into "come join me wine" as an invitation to celebrate the seasons (past and futures).

this is the original picture, before i edit it :


You can see my future bedroom's unfinished wall. hehe

surprisingly, i got 400 copies of that card... it's kind of weird to see my face that much... all over it... eewww

i sent it to my friends (real ones and online friends), only 25 cards. and give it away to few friends... but still i have around 370 copies at home... *sigh*

lucky, it's an every year useable card... hehe

enjoy !