Sedikit latar belakang :
Saya memulai hobi mengoleksi perangko sejak usia sekitar 10 tahun - Ibu saya yang dulu bekerja sebagai wartawan, sering membawakan perangko yang diambil dari surat - surat yang dikirim ke kantor nya.
Koleksi saya waktu saya masih SD, cukup variatif, karena selain surat - surat yang datang ke kantor Ibu saya, banyak yang dari luar negeri, saya juga memperoleh lungsuran album perangko yang dikumpulkan tante saya waktu masih muda (hahah).
Selain itu, Kakek yang dulu bersekolah di Inggris, juga kebetulan mengumpulkan perangko, jadi saya punya koleksi standar perangko Ratu, berwarna warni, beragam harga.
Pengantar untuk tulisan ini:
Apakah saya kolektor pro / ahli filateli ?
Tidak.
Walaupun saya mengumpulkan, bukan berarti saya kolektor. Karena alasan saya untuk mengumpulkan perangko, hanya 3 :
- Rancang gambar dan pewarnaan serta tema yang menarik.
- Sejarah yang tersimpan dari siapapun tokohnya / apapun momennya, yang diabadikan di perangko tersebut.
- Cerita tambahan tentang mengapa perangko itu diterbitkan.
jadi, saya tidak koleksi perangko karena 'potensi harga jual' nya.
(yang benar saja, kecuali termasuk dalam incaran kolektor terkemuka dunia, perangko itu adalah aset yang lebih tidak lancar dibandingkan tanah yang tidak punya nilai tambahan sama sekali).
Jadi, dengan dasar apa menulis ini?
Frustrasi.
saya tidak terlalu perduli dengan darimana asal negara sebuah perangko - yang artinya, saya tidak fokus pada perangko luar negeri saja. Perangko Indonesia pun saya suka.
Tapi ketika mencari perangko dijual di Internet, ada orang - orang yang nampaknya tidak paham nilai jual sebuah perangko, dan hanya asal menyatakan hal - hal seperti ini "Dijual perangko Soekarno harga 1 sen , tawaran harga Rp 500.000,00" atau "Dijual koleksi perangko lama dari luar negri, paling tua dari tahun 1968, harga satu album Rp 4,000,000.00".
Ini membuat saya jengkel.
-----------------------------------------------
Seharusnya saya tidak perlu ambil pusing, dan sudah cukup bahagia bila si perangko akhirnya tidak ada yang beli. Karena memang tidak seharusnya perangko itu dibeli dengan harga yang diminta penjual.
Tapi dengan marak nya harga jual 'asal patok' demikian, membuat pengumpul perangko amatir seperti saya, menjadi bingung. Sebetulnya berapa harga yang pantas? Karena penjual yang satu ke penjual yang lain hanya sekedar manut saja seperti dicocok hidungnya.
Karena itu, belajar dari pengalaman (betul - betul pengalaman), saya bermaksud bercerita sedikit di blog ini, tentang bagaimana sebetulnya harga sebuah perangko tua itu ditetapkan.
Ada beberapa alasan mengapa harga sebuah perangko itu bisa mahal sekali, (koreksi saya bila saya salah) akan tetapi 'USIA PERANGKO'
tidak selalu menjadi bagian didalamnya.
Apa saja alasan nya ?
Kelangkaan
Jelas, semakin langka, semakin tinggi harganya.
Seorang pengumpul amatir tidak akan pernah bisa catch up dengan berita mengenai perangko apa yang langka saat ini di dunia, kecuali dia mengakses laman yang memang mengkhususkan diri pada statistik kelangkaan perangko.
Bila perangko yang dicari (atau ditawarkan) berasal dari negara asing yang tidak tercatat dalam situs statistik yang ada, cari saja di laman jual daring seperti ebay, atau laman yang lebih spesifik seperti stanleygibbons. Bandingkan harga jual yang ditawarkan, lihat jumlah barang yang ditawarkan, berapa banyak penjual yang menawarkan.
Untuk perangko Indonesia, saya belum menemukan laman sejenis, tapi harga perangko dapat dilihat dalam buku Katalog Perangko Indonesia.
Kondisi
Bahkan untuk perangko idaman saya, The Penny Black, saja, tidak cukup hanya dengan berupa sebuah perangko Penny Black maka harganya akan tinggi, tapi perlu kriteria lain supaya Penny Black tersebut bisa dihargai lebih.
The Penny Black akan mencapai harga selangit bila :
- Kondisi permukaan mulus, (bukan berarti tidak ada cap atau belum dipakai), tanpa minyak , sobekan, atau gambar yang memudar.
- Perangko terpotong sempurna. Karena dulu Penny Black dicetak saat perforasi belum ditemukan, maka tukang pos harus memotong sendiri perangkonya dengan gunting. Padahal margin yang disediakan tidak terlalu luas, sehingga besar kemungkinan perangko tersebut miring terpotong.
Definitif Penny Black bisa ditemukan di
laman ini yang menjelaskan pula kriteria tambahan plate pencetaknya.
Berapa harga Penny Black ?
Menurut laman tersebut, harga jual Penny Black yang paling buruk kondisi nya per 2008 adalah £15
-- sekitar Rp. 312,000.00
Seperti apa rupanya?
--------------------------------------------------------
Dari dua kriteria diatas, seharusnya sudah bisa disimpulkan bahwa :
Kalau harga Penny Black saja hanya Rp 312,000.00, maka tidak logis jadinya bila perangko Soekarno 1 sen dijual Rp 500,000.00.
Dan saya tidak menyatakan demikian, tanpa pengalaman pribadi membeli perangko Soekarno 1 sen dimaksud, di Bandung, dalam kondisi mint (mulus), seharga Rp 1,000.00 per keping.
Karena saya (cukup) menyukai Soekarno, dan menurut saya perangko Soekarno 1 sen itu tergolong keren, maka saya membeli 10 lembar.
sepuluh lembar.
biarkan itu meresap di pikiran sesaat.
Perangko Soekarno 1 sen bukanlah perangko langka.
-----------------------------------------
Bila ingin berargumen tentang usia, Perangko Soekarno 1 sen diterbitkan (secara logis) setelah tahun 1945, bukan?
Tahun berapa Penny Black terbit?
1840.
Seabad bedanya.
----------------------------------------
Bila mengacu pada sejarah,
Penny Black adalah
perangko pertama berperekat yang digunakan dalam sistem pos.
Penny Black adalah alasan mengapa Inggris sebagai negara penerbit menjadi satu - satunya negara yang
berhak untuk tidak mencantumkan nama negara pada perangko yang diterbitkan.
Perangko Soekarno 1 sen (mungkin) diterbitkan karena Soekarno adalah presiden Pertama Indonesia.
Tidak ada alasan khusus selain itu.
Saya sering beranggapan saya ini nasionalis, mungkin karena itu pula maka saya suka Perangko Soekarno (siapa yang tidak?).
Tapi ya, itu saja. tidak ada lagi hal lain yang membuat Perangko Soekarno cukup spesial dimata pengumpul, selain alasan nasionalis itu sendiri.
----------------------------------------------
Melanjutkan alasan dibalik harga jual sebuah perangko,
Kondisi perangko
Kumal ? beep.
Lecak ? beep.
Sobek ? beep.
Kusam ? beep.
Kalau ada penjual menunjukkan perangko yang sudah sobek kumal kusam disana sini karena:
- Tidak disimpan dengan rapih,
- Disentuh dengan kasar / tangan kotor / tidak menggunakan pinset perangko,
- Dilepas dari amplop dengan cara kasar, dicabut paksa / bukan dilarutkan perekatnya dengan air.
Kecuali itu adalah perangko Hawaii Misionary Stamps (1851) atau sejenisnya, maka bisa dipastikan, perangko itu hampir tidak ada harganya, kecuali sebagai barang kenangan pribadi bagi si pengumpul dan anak cucu nya.
Hawaii Misionary Stamps itu seperti apa ?
Cek
disini untuk mengetahui mengapa Hawaiian Misionary Stamps termasuk dalam golongan perangko termahal dunia.
Cerita khusus
Ada beragam cerita khusus yang membuat sebuah perangko menjadi mahal, berikut beberapa yang saya ketahui :
1. Salah Cetak
Bisa jadi salah satu huruf, salah satu kata, kurang satu logo.
Kemarin di toko perangko, saya menemukan perangko yang ketika dicetak, ternyata tidak ada logo Royal Mail dan nilai 5 sen nya, saya lupa seri apa. Perangko tersebut dihargai USD 500 per keping nya, atau sekitar Rp. 6,600,000.00.
2. Cetak Terbalik
Sebetulnya bisa dikategorikan sebagai 'salah cetak' juga, tapi ini lebih spesifik. Karena jenis cetak terbalik inipun bisa dibagi menjadi salah satu bagian (misalnya gambar atau teks) dari perangko tersebut, dicetak terbalik vertikal, berlawanan dengan bagian lain.
Atau, yang lebih seru, perangko tersebut dicetak terbalik horizontal, dimana teks / gambar baru akan terbaca dengan cermin.
3. Cetak Tindih
Dalam kondisi sebuah perangko sudah tersedia untuk umum, kemudian diberikan nilai jual yang baru. Misalnya, perangko seharga 2 sen, kemudian dicetak nilai baru sebesar 10 sen diatasnya.
Atau, dengan berganti rezim, bisa pula perangko tersebut kemudian diberikan logo baru atau nama pemerintahan baru dengan cetak tindih.
Indonesia juga punya beberapa perangko cetak tindih modern.
Saya punya satu (haha). Sayangnya milik saya tersebut, saat ini ada di rumah di kampung halaman, jadi saya tidak bisa mengambil foto untuk ditampilkan disini.
Saya juga tidak hapal serinya apa. Tapi saya ingat, perangko tersebut dicetak tindih dengan warna emas, untuk merayakan pariwisata.
Dan itu bukan perangko langka. Harganya per keping kalau tidak salah sekitar Rp 15,000.00 sesuai dengan nilai buku nya.
----------------------------------------------
fiuh. akhirnya curhat saya selesai juga.
(lho, ini curhat to?)
Melepaskan frustrasi. *kipas kipas*
Jadi, wahai para pemilik perangko yang memiliki perangko tersebut karena diwariskan orang tua, dan saat ini sedang butuh uang sehingga bermaksud menjual perangko tersebut, dan menetapkan harga jual yang tidak masuk akal dengan alasan 'Perangko tua' , 'Perangko luar negri tua' dan lain sebagainya, tanpa mengetahui dengan persis cerita dibalik perangko itu,
saran saya, sebaiknya perangko itu disimpan saja. Lebih berharga bila dijadikan warisan bagi anak cucu, ketimbang dijual.
Saya percaya, uang (dalam nominal yang diinginkan) bisa dicari dengan cara lain.
Dan bagi para pengumpul perangko, seperti saya, banyak banyak saja main ke pasar pagi Unpad. Sering ada penjual perangko disitu. harganya masuk akal. beli lah banyak banyak (kasih uang ekstra ke penjual atau bayar lebih 50 ribu, karena mereka baik - baik).
Kalau tidak sempat, Museum perangko TMII juga menjual perangko lama. dengan harga yang juga masuk akal.
--------------------------------------------
catatan frustrasi tambahan
situs jual perangko daring dari PT Pos Indonesia, http://e-fila.com
saat ini suspend. Tidak bisa digunakan.
T_T''
Wahai pengelola situs, mohon dapat membuka kembali laman tersebut. Saya janji, saya akan belanja lebih banyak dari laman tersebut.